Mengikhlaskan Kepergian. Tentang Rindu Dan Kenangang. Semua Itu Canda Cinta
Aku ikhlaskan kepergian. Hanya dusta dalam doa yang dipanjatkan. Karena hati masih pedih dan perih akan keikhlasan. Mungkin tak bisa merangkai kata yang indah untuk hubungan yang manis lalu pahit. Semua kenangan akan Aku abadikan pada lembaran tua. Kenangan itu rupanya terpaksa untuk cepat berlalu, demi merelakan dirimu padanya.
Rindu ini semakin lapuk karena tak ada orang yang merawatnya dengan tulus. Melepaskan dengan sejuta kenangan yang tak terlupakan. Suasana hatipun semakin tak karuan. karena rasa rindu yang menggebu. Pergilah jika membuatmu lebih nyaman. Akan kutinggalkan perasaan yang membuat gelisah dan sembunyikan diri dari cinta yang buta dan menutup hati untuk cinta yang tak dianggap.
Sejak keikhlasan, Aku duduk termenung mengenang yang berlalu. Berusaha mengalihkan perhatian untuk masa yang datang. Kaki boleh melangkah namun kejujuran hati tak bisa dipungkiri saat mata melihat Dia bahagia dengan pilihannya.
Tentang rasa rindu, hati yang remuk oleh cinta yang tak dianggap ada. Hanya lewat angin malam Aku titipkan pesan, selamat berbahagia untukmu yang pernah Aku kagumkan dulu.
Entalahh
Aku hanya rindu, rindu waktu bersamamu. Sunyi yang menyelimuti hati karena bertahan dengan rasa yang tak sama. Panas membara membakar hatiku dengan rasa kecewa. Aku berharap kekecewaan itu cepat berlalu. Dari jauh aku pantau melepas semua rasa rindu yang dulu. Mencoba diam dalam kesunyian, merubah semua kisah menjadi cerita.
Senja kelabu pun mengiringi langkah kaki menuju malam yang dingin. Aku merasa tubuh semakin dingin karena kurang pelukan atau dunia yang sedang tidak membaik. Malam yang dingin menyekat hati yang acapkali bersua dengan rindu, tanpa ada orang yang membalas rindu. Berusaha meninggalkan semua perasaan yang membuat gelisah, dan sembunyikan diri dari rindu yang tidak menentu.
Pernah menjalin kisah atas nama cinta.Dia hadir layaknya purnama tempat dimana gelap menemukan cahaya. Mulai dari fajar,embun pagi hingga senja yang memanjakan mata selalu ada ceria saat bersama. Namun ketahuilah hujan kadangkala mengundang badai, layaknya hubungan yang dihadpakan pada perpisahan. Engkau boleh melangkah jauh namun kenangan selalu ada tempat tersendiri untuk dirimu.
Penulis: Juang Sinyo
Komentar
Posting Komentar