SUASANA NATALKU BERUBAH||Gejurdite
Hari berganti hari, minggu berganti minggu dan tanggal semakin mengarah kearah tua, natalpun sudah didepan mata tapi aku sendiri masih disini dengan berdiri tegak tanpa banyak berucap, tanah jawa terlalu keras untuk kukenang.
Aku sendiri tidak tau bagaimana lagi dalam menrangkai kata dikalah hati dan pikiranku masih tak searah, rindu yang kian hari kian melonjak seakan menyuruhku kembali pulang, suasana natal sudah kurasa, lantunan2 musik sudah mulai mengusik kencang di telinga tapi suasana yang kurasa masih saja berbeda.
Mungkinkah ini sebagai tanda bahwa aku benar-benar merasakan suasana yang sebetulnya tidak memberiku rasa nyaman disini? Rasa dan asaku masih berkisar dengan suasana indah dan hangatnya suasana natal di tanah kelahiran, hatiku berderu kencang seakan memberiku jalan bahwa pulang adalah pilihan yang paling tepat agar suasananya kembali aman juga nyaman.
Ia kali ini natalku kembali berubah aku merasa sepih dan sendiri. Heningan malam membuat batinku tersiksa, bunyi keras lonceng gereja terus membuat jantungku berdetak kencang hingga mengundang air mata. Entah apalagi yang harus kulalui? Aku hanya bisa duduk diam, merenung dan terbenung keraguan saat air mata sudah tak lagi untuk kutahan. Rinduku sudah mencapai puncak, hangatnya suasana rumah membuat rasaku semakin menjadi-jadi.
Ingin sekali rasanya untuk kukembali dan merasakan suasana natal disana, saat teriakan mama mulaiengusik gendang telingaku hanya untuk siap-siap agar tidak terlambat, saat panggilan kesayanganya bp terdengar begitu manja ditelinga "Enu siapin pakiannya bp nanti bp kasih hadiah😊maka saat itu tanpa berpikir panjang dan dgn hati yg bahagia akupun langsung melakukan suruhannya, saat belagunya si bungsu yang sok mengaturku untuk tidak terlalu menghabiskan waktu dengan maen gejet melulu.
Semuanya betul-betul membuatku semakin terpukul, suasana rumah terlalu indah untukku, apalagi dikalah bawelnya mama ketika aku hanya sibuk pilih-pilih pakian hingga membuat seluruh isi lemari menjadi hancur berantakan dan kalah itu aku hanya bisa tersenyum dan berkata " Ma jangan marah-marah mulu ini tu hari natal" dan saat itupula mam hanya bisa menggelengkan kepala tanpa banyak berkomentar.
Tapi itu dulu saat aku masih merasakan hangatnya suasana natal bersama mereka. Lain halnya dengan sekarang aku hanya bisa menatap langit-langit kamar kosan lalu dalam hati bergurau "ah natalku memang sungguh berubah, tidak ada yang istimewa, tidak ada yang teriak hanya untuk menyuruhku agar tidak bertele-tele, tidak ada yang memeluku dengan pelukan yang begitu hangat seperti yang dilakukan mm dan bp, tidak ada yang mengatur dan mengurusku semuanya benar-benar harus kutanggung sendiri,sungguh semuanya sudah berubah Menjengkelkan dan membosankan sekali tapi apalah daya ini semua demi nasib sendiri.
Kini yang bisa kulakukan hanyalah mengucapkan selamat natal dari tanah yang begitu jauh dengan segelintir doa dan harapan agar kita lekas bersama lagi.
Aku sangat rindu kalian keluarga kecilku, aku rindu saat suasana natal bareng kalian, sehat selalu ya disana
Salam peluk cium dari putry kecil kalian.
Oleh: Onak Tueng
Komentar
Posting Komentar