CORONA? MARI BERSIKAP TENANG TUHAN SANGAT BAIK


  Awal Maret 2020, negeri ini digemparkan dengan pengumuman Presiden bersama Menteri Kesehatan yang menyatakan bahwa virus corona atau COVID-19 positif ada di Indonesia dan telah menjangkiti dua warga negara di wilayah yang tak jauh dari Ibukota  

Sontak saja, negeri ini pun geger dan kewaspadaan mencuat dimana-mana. Bagaimana tidak? Virus Corona ini telah menjangkiti puluhan ribu manusia dan ribuan korban jiwa meninggal dunia terutama di wilayah Tiongkok dan Asia.
 

  Sudah sebulan terakhir masyarakat berbondong-bondong memborong sabun pencuci tangan anti septic, memborong masker anti debu, menimbun sembilan bahan pokok,  menimbun berbagai hal yang berkaitan dengan kebersihan dan pengobatan alternatif, demi mencegah tertularnya wabah virus yang meresahkan dunia ini.

  Karena itu kita wajib,berhati-hati dan memelihara diri kita, keluarga kita, lingkungan kita, kampung kita, dan bangsa negara kita secara bersama-sama jangan sampai terjangkit wabah virus yang mematikan ini.

 Jangan panik jangan bimbang di tangan TUHAN covid 19 akan cepat berakhir  karena kepanikan itulah yang membuat pribadi kita tidak tenang bahkan membuat stigma yang akan fatal bagi pribadi.

                                                                            

   Isu ini pun membuat kepanikan di sebagian warga kita. Tiba-tiba, alat kesehatan seperti masker, hand sanitizer, dan alat kesehatan lainnya menjadi langka karena diborong atau bahkan ditimbun orang tak bertanggung jawab agar dapat dijual dengan harga yang tinggi.

 Duka bagi rakyat kecil yang tak memiliki biaya. Mereka hanya pasrah menghadapi Corona dengan ikhtiar seadanya karena masker dan alat kesehatan lain sudah diborong oleh orang yang tak memikirkan keadaan sesama.

   Sedemikian besar dampak yang di timbulkan oleh Corona. Aktiiftas ekonomi mulai lumpuh, akfititas pendidikan, bahkan tali silaturahmi antar sesama manusia juga mulai berkurang. Corona benar-benar telah menjadi “teror dan neraka”sebagian besar masyarakat bumi.


  Virus corona bagaikan satu noda titik yang mengotori baju putih bersih, kemudian kita bersihkan noda itu, efeknya bukan hanya membasahi bagian yang terkena noda saja, tetapi seluruh baju itupun ikut merasakan basah.

  Lawan corona dengan tetap berada dalam rumah tetap tenanang ikuti himbauan pemerintah juga dekatkan diri dengan TUHAN semua akan baik baika saja.

  Sebuah kata penghambaan pada Tuhan Yang Maha Esa. Yang terkadang selalu di identikkan dengan persoalan kematian. Padahal, pernyataan penghambaan tersebut tidak selalu identik dengan kematian, kehilangan, dan pengorbanan. Kata yang kurang lebih memiliki arti, “Sesungguhnya apa-apa yang berasal dari Tuhan, akan kembali kepada asal-Nya”.


Gusti masrin

Komentar

  1. Brader, sistematis dan alur penulisanya sudah bagus. Alangkah lebih baik, sistematis penulisanya jangan di edit bentuk tulisannya. Formalitas aja biar keren. Biar sama kayak penulis di media-media itu.

    Hehehe.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Melirik Pembangunan Gapura Desa Urung Dora ,Kecamatan pocoranaka Timur-Matim

Di Colol, Tidak Melulu Soal Kopi Pai't Ada Kata Kido Ema Reak, Yang Bikin Kamu Ketawa Dan Bingung

Mengenal Arti Jodo Toe Ndoro Dalam Adat Manggarai.