Jemariku Menari Melayang Bersama Dengan Rindu

 Masalah rindu. Bukan hanya Dilan dan Milea saja yang merasa berat tentang rindu, semua manusia merasakan demikian. Tentu setiap orang bisa merindu, namun perihalnya saja yang berbeda. Kali ini Saya berasumsi bahwa rindu itu tercipta oleh dua ruang yang terpisah. Rindu itu keinginan manusia untuk bertemu dan juga rindu itu tentang manusia yang berwisata pada laman
nostalgia. Salam hangat untuk penikmat tulisan ini. Jika Kalian sedang merindu, seduh dan sudahi kopimu bersama rindu yang menggebu. Sebab rindu itu berat, kata Dilan. 😁
         

Romantika bercinta itu sungguh indah dan nyata. Semenjak Dia mengenal Aku, begitupulah Aku mengenal Dia. Setelahnya menjadi Kita. Sejak saat itu, Aku mulai menulis tentang rindu. Bagiku menuliskan rindu, seakan sedang meluapkan segala isi hatiku.

 AKU BISA
 Semua tertata rapi, guratan kisah yang sempat teroreh mantap kini hanya tinggal serpihan yang kerap tercecer. Aku berusaha merajut asa, alam bawa sadar setia menjaga. Dalam perjalanan itu, seakan Aku mempunyai sayap. Sayapku mengepak, melindungi setiap langkah kaki yang perlahan hancur diterjang badai.

 Fajar ditandai dengan cahaya terang yang mmemancar secara horizontal pada garis cakrawala. setelahnya cahaya Mentari pagi, cengkraman angin meniup aroma kopi. Embun jatuh dari dedaunan bersamaan dengan mentari yang berpijak pada punggung bukit.

 Sungguh Kemegahan yang mengusik palung jiwa dan secangkir kopi yang tidak sandiwara dalam memberi rasa. Ketika matahari tenggelam ke ufuk barat, perlahan membentuk senja. Hembusan angin yang amat terasa menjemput gelapnya malam, sehingga terciptanya ruang rindu.

 Senja telah pergi meninggalkan rindu, malam kelam terasa dingin terus menggigil. Aku terpenjara diruang sepi, hanya ada sisa-sisa rindu yang menemani. Serpihan Do’a kembali kupungut, diantara gejolak rindu yang menggebu. Terkadang Aku risau, berteman dengan rindu yang membuatku candu. Entahlah, Aku hanya berusaha menyapamu lewat sajakku. Malam kelabu.

  Aku menemukan senyum sipu, Kutitip rindu walau kedinginan terus menggigil dan Kujadikan itu saksi atas ruang rindu yang kian menepi. Rindu itu tercipta ketika ada dua ruang terpisah, antara yang merindu dan yang dirindukan. Saat ini Aku sedang merindu sembari jemariku menari melayang bersama rindu.  


                                    Penulis:Anggi Darbin

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Melirik Pembangunan Gapura Desa Urung Dora ,Kecamatan pocoranaka Timur-Matim

Di Colol, Tidak Melulu Soal Kopi Pai't Ada Kata Kido Ema Reak, Yang Bikin Kamu Ketawa Dan Bingung

Mengenal Arti Jodo Toe Ndoro Dalam Adat Manggarai.