Enu Takar Dalam Pandangan Bunda, Part 1

Gejurdite. " Nana kalau cari pasangan hidup harus pilih yang sifat baik. Bila perlu kalau ada mempunyai gigi takar, ( Gingsul) itu rejeki". Begitu ungkap bunda, ( mama) Martina kepada Jelo putra bungsunya. 


Martina seorang wanita lanjut usia, bunda kesayangan Jelo  bahkan memberi pesan ini kepada teman - teman anaknya itu. Red

Perkataan bunda akan kriteria enu yang memiliki gigi takar itu rupanya membuat Jelo semakin penasaran. Bahkan bagaimanapun caranya aku harus memecakan teka teki ini ungkap Jelo. 


 

Suatu sore di depan lantai teras rumah, berteman degan segelas kopi pahit ala Manggarai Jelo merenungkan pesan bundanya. 


Ia Jelo, hampir- hampir tak merasakan panasnya kopi pahit yang ia sugukan di mulutnya. Lantas hanya ada pertanyaan, hingga pertanyaan yang tersirat di benaknya. 


" Pusing aku ula bunda, kalau bilang enu sifat baik, ya sudah pasti dambaan setiap lelaki. Tapi ini ko bilang enu takar rejeki. Maksudnya apa coba. Pusing..., oh pusing", ungkap Jelo dalam hati. 


Rupanya renungan Jelo yang di temani kopi pahit, dan panas tersebut tak membuahkan jawaban yang pasti. Mala menambah kebingungan saja. 


Tibalah suatu hari yang kesekian kalinya. Jelo berinisiatif untuk memecakan teka teki ini degan mencoba menemui bundanya untuk menanyakan tentang hal tersebut secarah langsung. 


Di tempat kediaman bunda terlihat pada sibuk membereskan barang dagangan nya. Rupanya bunda punya pekerjaan yang harus di kerjakan. 


Selamat Pagi bunda sayang, boleh saya membantu mempersiapkan barang dagangan itu, biar cari perhatian bunda maksud Jelo, hehehe....!!


Selamat pagi juga nana sayang, nana biar tidak usa. Bunda sudah bereskan semua. Kamu ko sedang tidak di kampus?, kata bunda Martina. 


Begini bunda, teman saya si bambang lagi sakit. Jadi saya yang di tugaskan pa dosen untuk mengantarnya ke rumah. Kebetulan mereka juga tetangga kampung kita. Dan bunda sebenarnya saya juga mau tanya terkait kriteria enu takar yang bunda bilang itu. Boleh hari ini saya mendapat jawaban?. 


Aduh nana sayang, ini barang dagangan banyak. Bunda harus berjualan biar secepatnya habis terjual. Ini juga untuk membantu segalah bentuk permintaan perkuliahan mu. Besok saja  penjelasan enu takar nya. 


" Sekarang nana bantu bunda dulu, pikul itu barang - barang jualan ke pinggir jalan. Jagan lupa juga jaga bemo yang taksi arah pasar. Kalau sudah tinggal panggil bunda mu ya", Bersambung.....


Penulis : **

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Melirik Pembangunan Gapura Desa Urung Dora ,Kecamatan pocoranaka Timur-Matim

Di Colol, Tidak Melulu Soal Kopi Pai't Ada Kata Kido Ema Reak, Yang Bikin Kamu Ketawa Dan Bingung

Mengenal Arti Jodo Toe Ndoro Dalam Adat Manggarai.